Bismillahirrahmannirahim.
Assalamuu Alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Perkenalkan
diri saya terlebih dahulu.
Nama saya
adalah Cikal Witaryanto. Saya adalah mahasiswa dari Universitas Swasta di
surabaya yaitu Universitas Bhayangkara-Surabaya. Saya asli dan bertempat
tinggal di Surabaya dan saya aktif di Jurusan Teknik Elektro - Surabaya. Usia
saya tahun ini menginjak 24 tahun. Bukan usia yg muda lagi namun setidaknya
masih sedikit bisa berkarya untuk diri saya sendiri dan keluarga.
Apa kabar
rekan rekan semua disana. Semoga tuhan selalu berkahi dan rahmati kita dengan
keadaan sehat wal'afiat dan umur yg senantiasa panjang. Tak henti-hentinya saya
berdoa dan mengingatkan rekan rekan disana untuk selalu menjaga kebersihan
badan dan menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan menerapkan menjaga
jarak setidaknya 1 meter dengan sesama. Semoga pandemi Covid-19 ini dapat
segera berakhir di bumi pertiwi kita ini. Amiin Ya rabbal Alamiin
Disini, saya
akan membahas pokok dari tema yg kita bahas kali ini, yaitu Kelangsungan Hidup
UMKM di tengah pandemi Covid-19. Secara kita sadari, pandemi yg kita hadapi ini
sangat mengubah hidup kita sehari hari. Dan berdampak cukup signifikan pada
sektor ekonomi yg melemah. Beragam aksi PHK besar besaran dan kelangsungan hidup
banyak orang yg menggantungkan nasib dari nafkah di jalanan sangat terpukul
akan hal ini. Termasuk seorang ibu yg tidak lain adalah ibu sahabat saya
sendiri.
Perkenalkan,
Beliau adalah
Ibu : Ibu
endang
Usia : 47
Tahun
Usaha :
Jualan Rujak dan Martabak
Merintis
berdagang sejak : 20 Tahun yg lalu
Singkat
cerita. beliau adalah seorang Ibu dengan 3 orang anak dan berprofesi sebagai
pedagang Rujak di daerah Tandes-Surabaya. Beberapa hal saya tanyakan langsung
kepada beliau bagaimana awal merintis karir sebagai pedagang rujak dan apa
dampak langsung covid-19 ini ke penjualan dan omset dari ibu ini. Berikut saya
paparkan beberapa pertanyaan yg saya ajukan ke beliau
-
Memperkenalkan
diri terlebih dahulu. Nama, Usia dan Lamanya merintis usaha
o
Nama ibu
adalah Ibu Endang, 47 Tahun dan sudah berjualan hampir 20 Tahun
-
Apa Kesan
selama menjalankan usaha ini
o
Singkat
cerita, kesan baik dan buruk itu selalu ada, mulai dari ramainya pelanggan,
habisnya dagangan dan juga banyaknya tuntutan dari pelanggan. Itu adalah sedikit
kesan baik dan buruknya selama berjualan
-
Pertama kali
menjalankan usaha berjualan rujak ini, apakah memang passion dari ibu sendiri
atau ada desakan dari pihak keluarga untuk berjualan ini
o
Sama sekali
tidak ada. Karena bagi saya sendiri, berjualan rujak juga merupakan passion dan
kemampuan yg saya bisa kuasai. Tidak ada desakan dari manapun sekalipun itu
adalah keluarga saya sendiri
-
Apakah ada
perbedaan yg mencolok dari produk yg dijual pertama kali sampai sekarang.
Mungkin dari penambahan beberapa buah atau cingur
o
Kalau
penambahan isian dari rujak sendiri itu tidak ada. Mulai dari rujak manis atau
matengan saya juga masih sama. Mungkin yg membedakan hanyalah takaran pada
bumbu yg mengikuti harga yg disesuaikan budget dan kondisi harga bahan di
pasaran. Semuannya kembali pada diri sendiri, dan rujak saya juga sudah melekat
di hati banyak pelanggan setia saya.
-
Apakah ada
perbedaan antara berjualan sebelum dan sesudah datangnya covid-19
o
Tentu ada.
Yg paling terasa adalah diawal pandemi itu datang. Benar benar tidak ada
pelanggan pada saat itu dan dagangan saya 3 hari berturut turut tidak ada
pembeli. Namun seiring berjalannya waktu dan kelonggaran yg ditunjukan oleh
pemerintah, berangsur pulih dan ramai kembali
-
Apakah
selama ini ibu pernah mengalami kendala dalam bahan baku
o
Tentu ada.
Tapi selama ini saya juga sudah mempunyai langganan dan juga sudah memprediksi
sebelumnya. Karena pada dasarnya penjualan rujak, bahan yg dibutuhkan juga
masih bisa digunakan ke esokan harinya karena tidak mungkin dihabiskan saat itu
juga. Sekiranya yg sering basi seperti tahu, lontong dan bahan yg mudah busuk
saya buang dan saya ganti secara berkala
-
Apakah dari
keluarga seperti anak dan suami tidak merasa keberatan
o
Sama sekali
tidak. Bahkan sangat di support
-
Apakah tidak
ada rencana usaha ini akan diteruskan
o
Mungkin
tidak karena juga anak saya lakilaki semua. Juga membuat rujak seperti ini
jarang bahkan tidak ada yg lakilaki
-
Apakah dari
pemerintah sendiri tidak ada bantuan langsung spesifik ke usaha ibu
o
Tidak ada.
Bantuan dalam rangka pandemi pun saya juga tidak saya gunakan untuk kebutuhan
berjualan saya. Murni saya gunakan untuk kebutuhan keluarga.
Begitulah
beberapa wawancara singkat saya dengan beliau. Sangat nampak jelas sekali bahwa
omset beliau berkurang cukup drastis, baik dari segi penjualan hingga bahan
baku yg melonjak tajam di pasaran. Tentu ini berdampak sangat serius kepada
kelangsungan hidup beliau yg sehari hari harus bertarung berjualan dengan
mungkin banyak pelanggan yg datang kepadanya entah itu bebas dari virus tersebut
atau tidak. Ditambah lagi, harus mencukupi kebutuhan sehari hari untuk
keluarganya dengan 3 orang anak serta suaminya yg masih belum sembuh dengan
baik dari penyakitnya.
Maka,
sepatutnya kita sebagai sesama manusia harus terus membantu umkm semua orang. Baik
membeli secara langsung maupun hanya berdoa demi kelancaran usahanya di tengah
pandemi covid-19. Perhatian dari pemerintah dan pejabat yg terkait sangat
dibutuhkan untuk para Pelaku UMKM seperti beliau demi setidaknya mereka bisa
hidup dengan baik ditengah pandemi yg belum tuntas ini
Untuk
Pemerintah, beri perhatian yg lebih untuk mereka. Terjunlah langsung ke
lapangan. Lihat para pelaku UMKM ini dalam bertarung menghidupi keluarganya
ditengah pandemi ini. Beri kebijakan yg Pro akan rakyat. Berilah bantuan
finansial mereka, awasi bantuan itu. Jangan sampai ada penyelewengan disana
sini yg tidak efektif tersalurkan di lapangan
Untuk Kita,
sesama umat manusia. Ayo, bantu mereka. Bantu sebisa kita. Yg cukup
finansialnya bantu mereka dengan bantuan apapun. Entah itu dalam bentuk uang,
Bahan pokok atau bahan baku mereka. Sisipkan rejeki anda untuk keberlangsungan
usaha mereka. Jangan sampai mereka tenggelam, hilang, dan muncul sebagai
pengangguran baru yg justru akan menambah runyam bangsa kita. Ayo kita bantu.
Kita generasi yg kuat. Kita mampu. Anak muda harus selalu jadi pelopor.
Pada
akhirnya, Saling bekerja sama dan Saling menguatkan adalah kunci keberhasilan
kita sebagai bangsa dalam lepas dari jerat hitam pandemi covid-19 yg sangat
merusak ekosistem ekonomi kita bahkan sampai masyarakat rendah. Mari kita
berdoa dan terus berharap, saling membantu sesama dan melihat masa depan yg
lebih baik.
SEMOGA
COVID-19 LENYAP DARI MUKA BUMI. DEMI NUSANTARA YG LEBIH BAIK.
DAN ANDA
BISA LIHAT EKSLUSIF WAWANCARA SAYA DENGAN IBU ENDANG SELAKU PELAKU UMKM DI
DAERAH SURABAYA HANYA DI CHANNEL INSTAGRAM SAYA DI @Cikal_wit
Terima Kasih
Wassalamuu
Alaikum Wr.Wb.
CIKAL
WITARYANTO