Minggu, 14 Juni 2020

Kelangsungan Hidup Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah di tengah pandemi Covid-19

Bismillahirrahmannirahim. Assalamuu Alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.

 

Perkenalkan diri saya terlebih dahulu.

 

Nama saya adalah Cikal Witaryanto. Saya adalah mahasiswa dari Universitas Swasta di surabaya yaitu Universitas Bhayangkara-Surabaya. Saya asli dan bertempat tinggal di Surabaya dan saya aktif di Jurusan Teknik Elektro - Surabaya. Usia saya tahun ini menginjak 24 tahun. Bukan usia yg muda lagi namun setidaknya masih sedikit bisa berkarya untuk diri saya sendiri dan keluarga.

 

Apa kabar rekan rekan semua disana. Semoga tuhan selalu berkahi dan rahmati kita dengan keadaan sehat wal'afiat dan umur yg senantiasa panjang. Tak henti-hentinya saya berdoa dan mengingatkan rekan rekan disana untuk selalu menjaga kebersihan badan dan menghindari kerumunan, sering mencuci tangan dan menerapkan menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan sesama. Semoga pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir di bumi pertiwi kita ini. Amiin Ya rabbal Alamiin

 

Disini, saya akan membahas pokok dari tema yg kita bahas kali ini, yaitu Kelangsungan Hidup UMKM di tengah pandemi Covid-19. Secara kita sadari, pandemi yg kita hadapi ini sangat mengubah hidup kita sehari hari. Dan berdampak cukup signifikan pada sektor ekonomi yg melemah. Beragam aksi PHK besar besaran dan kelangsungan hidup banyak orang yg menggantungkan nasib dari nafkah di jalanan sangat terpukul akan hal ini. Termasuk seorang ibu yg tidak lain adalah ibu sahabat saya sendiri. 

Perkenalkan, Beliau adalah 

 

Ibu : Ibu endang

Usia : 47 Tahun

Usaha : Jualan Rujak dan Martabak

Merintis berdagang sejak : 20 Tahun yg lalu

 

Singkat cerita. beliau adalah seorang Ibu dengan 3 orang anak dan berprofesi sebagai pedagang Rujak di daerah Tandes-Surabaya. Beberapa hal saya tanyakan langsung kepada beliau bagaimana awal merintis karir sebagai pedagang rujak dan apa dampak langsung covid-19 ini ke penjualan dan omset dari ibu ini. Berikut saya paparkan beberapa pertanyaan yg saya ajukan ke beliau

 

-          Memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama, Usia dan Lamanya merintis usaha

o   Nama ibu adalah Ibu Endang, 47 Tahun dan sudah berjualan hampir 20 Tahun

-          Apa Kesan selama menjalankan usaha ini

o   Singkat cerita, kesan baik dan buruk itu selalu ada, mulai dari ramainya pelanggan, habisnya dagangan dan juga banyaknya tuntutan dari pelanggan. Itu adalah sedikit kesan baik dan buruknya selama berjualan

-          Pertama kali menjalankan usaha berjualan rujak ini, apakah memang passion dari ibu sendiri atau ada desakan dari pihak keluarga untuk berjualan ini

o   Sama sekali tidak ada. Karena bagi saya sendiri, berjualan rujak juga merupakan passion dan kemampuan yg saya bisa kuasai. Tidak ada desakan dari manapun sekalipun itu adalah keluarga saya sendiri

-          Apakah ada perbedaan yg mencolok dari produk yg dijual pertama kali sampai sekarang. Mungkin dari penambahan beberapa buah atau cingur

o   Kalau penambahan isian dari rujak sendiri itu tidak ada. Mulai dari rujak manis atau matengan saya juga masih sama. Mungkin yg membedakan hanyalah takaran pada bumbu yg mengikuti harga yg disesuaikan budget dan kondisi harga bahan di pasaran. Semuannya kembali pada diri sendiri, dan rujak saya juga sudah melekat di hati banyak pelanggan setia saya.

-          Apakah ada perbedaan antara berjualan sebelum dan sesudah datangnya covid-19

o   Tentu ada. Yg paling terasa adalah diawal pandemi itu datang. Benar benar tidak ada pelanggan pada saat itu dan dagangan saya 3 hari berturut turut tidak ada pembeli. Namun seiring berjalannya waktu dan kelonggaran yg ditunjukan oleh pemerintah, berangsur pulih dan ramai kembali

-          Apakah selama ini ibu pernah mengalami kendala dalam bahan baku

o   Tentu ada. Tapi selama ini saya juga sudah mempunyai langganan dan juga sudah memprediksi sebelumnya. Karena pada dasarnya penjualan rujak, bahan yg dibutuhkan juga masih bisa digunakan ke esokan harinya karena tidak mungkin dihabiskan saat itu juga. Sekiranya yg sering basi seperti tahu, lontong dan bahan yg mudah busuk saya buang dan saya ganti secara berkala

-          Apakah dari keluarga seperti anak dan suami tidak merasa keberatan

o   Sama sekali tidak. Bahkan sangat di support

-          Apakah tidak ada rencana usaha ini akan diteruskan

o   Mungkin tidak karena juga anak saya lakilaki semua. Juga membuat rujak seperti ini jarang bahkan tidak ada yg lakilaki

-          Apakah dari pemerintah sendiri tidak ada bantuan langsung spesifik ke usaha ibu

o   Tidak ada. Bantuan dalam rangka pandemi pun saya juga tidak saya gunakan untuk kebutuhan berjualan saya. Murni saya gunakan untuk kebutuhan keluarga.

 

Begitulah beberapa wawancara singkat saya dengan beliau. Sangat nampak jelas sekali bahwa omset beliau berkurang cukup drastis, baik dari segi penjualan hingga bahan baku yg melonjak tajam di pasaran. Tentu ini berdampak sangat serius kepada kelangsungan hidup beliau yg sehari hari harus bertarung berjualan dengan mungkin banyak pelanggan yg datang kepadanya entah itu bebas dari virus tersebut atau tidak. Ditambah lagi, harus mencukupi kebutuhan sehari hari untuk keluarganya dengan 3 orang anak serta suaminya yg masih belum sembuh dengan baik dari penyakitnya. 

 

Maka, sepatutnya kita sebagai sesama manusia harus terus membantu umkm semua orang. Baik membeli secara langsung maupun hanya berdoa demi kelancaran usahanya di tengah pandemi covid-19. Perhatian dari pemerintah dan pejabat yg terkait sangat dibutuhkan untuk para Pelaku UMKM seperti beliau demi setidaknya mereka bisa hidup dengan baik ditengah pandemi yg belum tuntas ini

 

Untuk Pemerintah, beri perhatian yg lebih untuk mereka. Terjunlah langsung ke lapangan. Lihat para pelaku UMKM ini dalam bertarung menghidupi keluarganya ditengah pandemi ini. Beri kebijakan yg Pro akan rakyat. Berilah bantuan finansial mereka, awasi bantuan itu. Jangan sampai ada penyelewengan disana sini yg tidak efektif tersalurkan di lapangan

 

Untuk Kita, sesama umat manusia. Ayo, bantu mereka. Bantu sebisa kita. Yg cukup finansialnya bantu mereka dengan bantuan apapun. Entah itu dalam bentuk uang, Bahan pokok atau bahan baku mereka. Sisipkan rejeki anda untuk keberlangsungan usaha mereka. Jangan sampai mereka tenggelam, hilang, dan muncul sebagai pengangguran baru yg justru akan menambah runyam bangsa kita. Ayo kita bantu. Kita generasi yg kuat. Kita mampu. Anak muda harus selalu jadi pelopor.

 

Pada akhirnya, Saling bekerja sama dan Saling menguatkan adalah kunci keberhasilan kita sebagai bangsa dalam lepas dari jerat hitam pandemi covid-19 yg sangat merusak ekosistem ekonomi kita bahkan sampai masyarakat rendah. Mari kita berdoa dan terus berharap, saling membantu sesama dan melihat masa depan yg lebih baik.

 

SEMOGA COVID-19 LENYAP DARI MUKA BUMI. DEMI NUSANTARA YG LEBIH BAIK.

 

DAN ANDA BISA LIHAT EKSLUSIF WAWANCARA SAYA DENGAN IBU ENDANG SELAKU PELAKU UMKM DI DAERAH SURABAYA HANYA DI CHANNEL INSTAGRAM SAYA DI @Cikal_wit

 

 

Terima Kasih

 

Wassalamuu Alaikum Wr.Wb.

 

 

CIKAL WITARYANTO

 

 

 

 


Kelangsungan Hidup Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah di tengah pandemi Covid-19

Bismillahirrahmannirahim. Assalamuu Alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.   Perkenalkan diri saya terlebih dahulu.   Nama saya adalah ...